Minggu, 26 Maret 2023

Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un


Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un adalah ungkapan yang umum digunakan oleh umat Islam ketika mereka menghadapi situasi yang menyedihkan, termasuk kematian seseorang. Ungkapan ini berasal dari bahasa Arab dan memiliki arti "Kepada Allah kita milik dan kepada-Nya kita kembali."

Kalimat "Innalillahi wa inna ilaihi rajiun" mengandung makna yang dalam seperti dijelaskan dalam Al-Qur'an surah Al Baqarah ayat 155-156. Maknanya adalah sesungguhnya kami adalah milik Allah dan sesungguhnya hanya kepada-Nya kami akan kembali.

Dalam Islam, keyakinan bahwa Allah SWT adalah pemilik mutlak segala sesuatu termasuk kehidupan dan kematian. Setiap manusia akan kembali kepada-Nya di akhirat nanti, kehidupan di dunia ini hanyalah sementara dan kematian adalah pasti. Dengan mengucapkan "inna lillahi wa inna ilaihi raji'un", umat Islam mengingatkan diri mereka untuk menerima takdir Allah dan mengharapkan kebahagiaan di akhirat.

Ungkapan ini juga mencerminkan rasa syukur umat Islam atas segala yang telah diberikan oleh Allah SWT, termasuk kehidupan dan kematian. Ketika seseorang meninggal, umat Islam mengucapkan "inna lillahi wa inna ilaihi raji'un" untuk menunjukkan bahwa mereka menerima takdir Allah dan berharap agar orang yang meninggal mendapatkan tempat yang baik di akhirat.

Selain itu, ungkapan ini juga dapat diartikan sebagai upaya untuk memperkuat iman umat Islam. Dalam situasi yang penuh duka cita, mengucapkan "inna lillahi wa inna ilaihi raji'un" dapat membantu seseorang untuk meredakan kesedihan dan memperkuat ikatan spiritual dengan Allah SWT.

Meskipun ungkapan ini sering digunakan dalam konteks kematian, tetapi juga dapat digunakan dalam situasi-situasi lain yang menyedihkan, seperti bencana alam atau kehilangan sesuatu yang berharga. Dalam situasi seperti itu, ungkapan "inna lillahi wa inna ilaihi raji'un" dapat membantu seseorang untuk menerima keadaan dan memperkuat hubungan dengan Allah SWT.

Dalam kesimpulannya, ungkapan "ina lillahi wa ina ilaihi raji'un" memiliki arti yang dalam dan penting dalam kehidupan umat Islam. Ungkapan ini mengajarkan umat Islam untuk menerima takdir Allah dan berharap pada kebahagiaan di akhirat. Selain itu, ungkapan ini juga dapat memperkuat iman dan hubungan spiritual dengan Allah SWT dalam situasi-situasi yang sulit dan menyedihkan.

Doa untuk orang yang meninggal dunia dalam Islam:

"Allahumma ighfir lihayyina wa mayyitina, wa shahidina wa gha'ibina, wa saghirina wa kabirina, wa dhakarina wa unthana. Allahumma man ahyaitahu minna fa ahyihi 'ala al-Islam, wa man tawaffaytahu minna fatawaffahu 'ala al-Iman. Allahumma la tahrimna ajrahu wa la tudhillana ba'dahu"

Artinya:

"Ya Allah, ampunilah dosa-dosa orang yang masih hidup maupun yang sudah meninggal, baik yang hadir maupun yang tidak hadir, yang masih kecil maupun yang besar, laki-laki maupun perempuan. Ya Allah, bagi siapa yang Engkau hidupkan di antara kami, hidupkanlah dengan Islam, dan bagi siapa yang Engkau wafatkan di antara kami, wafatkanlah dengan Iman. Ya Allah, janganlah Engkau merampas pahala kita setelah dia pergi dan janganlah Engkau menyesatkan kami setelahnya."

Doa ini mengajarkan kita untuk memohon ampunan bagi orang yang telah meninggal dunia, serta meminta agar Allah memberikan hidayah dan keberkahan kepada orang tersebut. Kita juga diminta untuk tidak meminta pahala orang yang telah meninggal, namun memohon kepada Allah agar tidak merampas pahala yang telah diperoleh oleh orang tersebut dan untuk tidak menyesatkan kita setelahnya.

Selain doa ini, kita juga dianjurkan untuk membaca Al-Fatihah dan mengirimkan sedekah atau amal kebaikan atas nama orang yang meninggal dunia sebagai bentuk penghormatan dan kebaikan bagi mereka. Semoga Allah SWT menerima doa-doa kita dan memberikan tempat yang baik di sisi-Nya bagi orang yang telah meninggal dunia.

Barakallah777 Shop

Tidak ada komentar:

Posting Komentar