Tarhim adalah seruan atau penanda awal adzan yang biasanya dilakukan sebelum adzan subuh. Tarhim memiliki makna dan fungsi penting dalam tradisi Islam, serta menjadi bagian yang menyentuh hati bagi umat Muslim. Dalam artikel ini, kita akan mengenal lebih lanjut tentang tarhim, sejarahnya, serta makna dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.
1. Asal-usul dan Sejarah Tarhim:
Tarhim berasal dari bahasa Arab yang berarti "memberikan salam". Praktik tarhim dilakukan sejak zaman Rasulullah Muhammad SAW dan terus dilanjutkan oleh umat Muslim hingga saat ini. Rasulullah SAW biasanya melakukan tarhim dengan menggunakan seruan suara atau tanda isyarat kepada para sahabat sebelum adzan subuh.
2. Makna dan Fungsi Tarhim:
Tarhim memiliki beberapa makna dan fungsi yang penting dalam konteks ibadah dan kehidupan sehari-hari umat Muslim. Berikut adalah beberapa di antaranya:
a. Memperingatkan waktu adzan: Tarhim digunakan sebagai penanda awal untuk mengingatkan umat Muslim bahwa waktu adzan subuh akan segera tiba.
b. Persiapan mental dan spiritual: Tarhim memberikan kesempatan bagi umat Muslim untuk mempersiapkan diri secara mental dan spiritual sebelum memasuki ibadah shalat maghrib.
c. Merangsang kebersamaan: Melakukan tarhim secara berjamaah di masjid atau tempat ibadah lainnya dapat merangsang kebersamaan dan mempererat hubungan antar-jamaah.
d. Menghormati waktu subuh: Tarhim menunjukkan penghormatan terhadap waktu maghrib yang merupakan salah satu waktu ibadah yang istimewa dalam agama Islam.
3. Pelaksanaan Tarhim:
Pelaksanaan tarhim dapat bervariasi di berbagai tempat dan budaya. Namun, ada beberapa bentuk umum yang sering digunakan, antara lain:
a. Seruan suara: Tarhim dilakukan dengan menggunakan suara panggilan atau seruan yang dikumandangkan oleh muadzin atau imam masjid.
b. Tanda isyarat: Tarhim juga dapat dilakukan dengan menggunakan isyarat tangan, seperti mengangkat tangan atau melambaikan tangan.
4. Nilai-nilai yang Terkandung dalam Tarhim:
Tarhim memiliki nilai-nilai yang terkandung di dalamnya, antara lain:
a. Kepatuhan terhadap waktu: Tarhim mengajarkan umat Muslim untuk menjadi patuh terhadap waktu ibadah dan menjadikannya sebagai prioritas dalam kehidupan sehari-hari.
b. Keharmonisan dalam berjamaah: Tarhim mengingatkan umat Muslim akan pentingnya kebersamaan dan keharmonisan dalam menjalankan ibadah bersama-sama.
c. Kesadaran spiritual: Tarhim memberikan kesempatan bagi umat Muslim untuk meningkatkan kesadaran spiritual sebelum memasuki ibadah shalat maghrib.
Kesimpulan:
Tarhim merupakan seruan atau penanda awal adzan yang memiliki makna dan fungsi penting dalam tradisi Islam. Tarhim dilakukan sebelum adzan maghrib dan berasal dari praktik yang dilakukan oleh Rasulullah Muhammad SAW. Fungsi utama tarhim adalah sebagai penanda awal waktu adzan dan memberikan kesempatan bagi umat Muslim untuk mempersiapkan diri secara mental dan spiritual sebelum memasuki ibadah shalat maghrib.
Arti Sholawat Tarhim
- Semoga rahmat dan keselamatan tercurahkan padamu duhai pemimpin para pejuang, wahai Rasulullah.
- Semoga rahmat dan keselamatan tercurahkan padamu duhai penuntun petunjuk ilahi, wahai makhluk yang terbaik.
- Semoga rahmat dan keselamatan tercurahkan padamu duhai penolong kebenaran, wahai Rasulullah.
- Semoga rahmat dan keselamatan tercurahkan padamu duhai yang memperjalankanmu di malam hari Dialah Yang Maha Mengawasi.
- Engkau memperoleh apa yang kau peroleh sementara semua manusia tidur.
- Semua penghuni langit melakukan shalat di belakangmu dan engkau menjadi imam.
- Engkau diberangkatkan ke Sidratul Muntaha karena kemuliaan dan engkau mendengar ucapan salam atasmu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar