Selasa, 09 Januari 2024

Keutamaan Bersedekah dalam Islam


Bersedekah adalah salah satu ibadah yang sangat dianjurkan dalam Islam. Bersedekah artinya memberikan sesuatu kepada orang lain dalam rangka kebajikan yang semata-mata ditujukan untuk mengharap ridho dan pahala dari Allah SWT. Bersedekah tidak hanya berupa uang atau barang, tetapi juga bisa berupa ilmu, nasehat, senyum, doa, dan lain-lain. Bersedekah memiliki banyak keutamaan dan manfaat, baik di dunia maupun di akhirat. Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu diketahui tentang bersedekah dalam Islam.

Manfaat Bersedekah

Bersedekah memiliki banyak manfaat, baik bagi yang memberi maupun yang menerima. Berikut ini adalah beberapa manfaat bersedekah yang telah disebutkan dalam al-Quran dan hadits:
  1. Bersedekah akan mendapatkan ganti dari Allah SWT yang lebih banyak dan lebih baik. Allah SWT berfirman: "Dan barang apa saja yang kalian sedekahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dialah sebaik-baik Pemberi rezeki." (QS. Saba': 39)
  2. Bersedekah akan menyuburkan harta dan menambah berkahnya. Allah SWT berfirman: "Allah memusnahkan riba (yaitu melenyapkan harta tersebut atau menghilangkan berkahnya) dan menyuburkan sedekah." (QS. al-Baqarah: 276)
  3. Bersedekah akan menghapus dosa dan membersihkan jiwa. Rasulullah SAW bersabda: "Sedekah adalah penghapus dosa sebagaimana air memadamkan api." (HR. Tirmidzi)
  4. Bersedekah akan menjauhkan diri dari api neraka dan mendekatkan diri ke surga. Rasulullah SAW bersabda: "Lindungilah dirimu dari api neraka, meskipun hanya dengan sepotong kurma." (HR. Bukhari dan Muslim)
  5. Bersedekah akan mendapatkan naungan di hari kiamat dan perlindungan dari kepanikan dan kesedihan. Rasulullah SAW bersabda: "Tujuh golongan yang akan mendapat naungan dari Allah pada hari yang tidak ada naungan selain naungan-Nya, yaitu: ... dan orang yang bersedekah dengan tangan kanannya, sedangkan tangan kirinya tidak mengetahuinya." (HR. Bukhari dan Muslim)

Prioritas Bersedekah

Bersedekah bisa diberikan kepada siapa saja yang membutuhkan, tetapi ada beberapa prioritas yang lebih utama, yaitu:
  1. Bersedekah kepada sanak saudara atau kerabat yang terdekat yang membutuhkan sebelum memberikannya kepada orang lain. Rasulullah SAW bersabda: "Sedekah kepada orang miskin adalah sedekah, sedangkan sedekah kepada kerabat adalah dua kali (pahala), yaitu sedekah dan menyambung silaturahim." (HR. Tirmidzi dan Nasai)
  2. Bersedekah kepada orang yang benar-benar membutuhkan bantuan, seperti orang fakir, miskin, yatim, janda, musafir, atau yang terlilit hutang. Allah SWT berfirman: "Sesungguhnya sedekah itu hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus (zakat), para muallaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah, dan untuk mereka yang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana." (QS. at-Taubah: 60)
  3. Bersedekah kepada orang yang berhak menerima zakat, yaitu delapan golongan yang disebutkan dalam ayat di atas. Zakat adalah sedekah yang wajib dikeluarkan oleh setiap muslim yang memiliki harta yang mencapai nisab dan haul. Zakat memiliki syarat dan rukun yang harus dipenuhi agar sah dan diterima oleh Allah SWT.


Waktu Bersedekah yang Afdol

Bersedekah bisa dilakukan kapan saja, tetapi ada beberapa waktu yang lebih afdol, yaitu:
  1. Bersedekah di bulan Ramadhan, karena bulan ini adalah bulan yang penuh berkah dan ampunan. Rasulullah SAW bersabda: "Siapa yang memberi makan kepada orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti pahala orang yang berpuasa itu, tanpa mengurangi sedikit pun dari pahala orang yang berpuasa." (HR. Tirmidzi)
  2. Bersedekah di hari Jumat, karena hari ini adalah hari yang agung dan mulia. Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya hari Jumat adalah hari yang paling utama di antara hari-hari lainnya. Pada hari itu, Adam diciptakan, dimasukkan ke surga, dan dikeluarkan darinya. Pada hari itu juga terjadi kiamat. Maka perbanyaklah shalawat kepadaku pada hari itu, karena sesungguhnya shalawat kalian akan disampaikan kepadaku." Para sahabat bertanya: "Wahai Rasulullah, bagaimana shalawat kami akan disampaikan kepadamu padahal kamu telah menjadi tulang belulang?" Beliau menjawab: "Sesungguhnya Allah telah mengharamkan bumi untuk memakan jasad para nabi." (HR. Abu Dawud dan Nasai)
  3. Bersedekah di hari-hari yang istimewa, seperti hari raya Idul Fitri dan Idul Adha, hari Arafah, hari Asyura, dan hari Nuzulul Quran. Hari-hari ini adalah hari-hari yang memiliki keutamaan dan keistimewaan tersendiri, sehingga bersedekah di hari-hari ini akan mendapatkan pahala yang lebih besar.

Sedekah yang Haram

Bersedekah adalah ibadah yang mulia, tetapi ada beberapa hal yang bisa membuat sedekah menjadi haram, yaitu:
  1. Bersedekah dengan harta yang haram, seperti hasil korupsi, riba, judi, mencuri, atau menipu. Harta yang haram tidak akan diterima oleh Allah SWT, bahkan akan menjadi dosa bagi yang memberi dan yang menerima. Rasulullah SAW bersabda: "Allah SWT adalah Maha Baik dan tidak menerima kecuali yang baik." (HR. Muslim)
  2. Bersedekah dengan riya, yaitu bersedekah karena ingin dipuji atau dilihat oleh manusia, bukan karena ikhlas mengharap ridho Allah SWT. Bersedekah dengan riya akan menghilangkan pahala dan berdampak buruk bagi yang melakukannya. Allah SWT berfirman: "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian." (QS. al-Baqarah: 264)
  3. Bersedekah dengan menyakiti atau menghina si penerima, seperti dengan mengucapkan kata-kata kasar, menunjukkan rasa superior, atau mengingat-ingat pemberian. Bersedekah dengan cara ini akan merusak hubungan antara yang memberi dan yang menerima, dan juga akan mengurangi pahala. Rasulullah SAW bersabda: "Janganlah salah seorang di antara kalian memberikan sesuatu kepada saudaranya, kemudian ia mengambilnya kembali, kecuali seperti orang yang memberi makan anak sapi, kemudian ia mengambilnya kembali." (HR. Bukhari dan Muslim)

Perbedaan Sedekah dengan Infaq

Sedekah dan infaq adalah dua istilah yang sering digunakan secara bergantian, tetapi sebenarnya memiliki perbedaan, yaitu:
  • Sedekah adalah pemberian yang bersifat sukarela, tanpa adanya batasan waktu dan jumlah tertentu. Sedekah bisa berupa uang, barang, atau hal lain yang bermanfaat. Sedekah hukumnya sunah, yaitu dianjurkan tetapi tidak diwajibkan. Sedekah bisa diberikan kepada siapa saja yang membutuhkan, tanpa harus melihat golongan atau agama mereka. Sedekah memiliki keutamaan yang besar, yaitu membersihkan jiwa, menghapus dosa, menambah rezeki, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
  • Infaq adalah pemberian yang bersifat wajib, dengan adanya batasan waktu dan jumlah tertentu. Infaq berupa uang atau barang yang dikeluarkan untuk kepentingan umum dan pembangunan serta pemeliharaan masjid-masjid. Infaq hukumnya fardhu kifayah, yaitu wajib bagi sebagian orang, tetapi jika sudah ada yang melaksanakannya, maka gugur bagi yang lain. Infaq hanya bisa diberikan kepada orang-orang yang berhak menerima zakat, yaitu delapan golongan yang disebutkan dalam QS. at-Taubah: 60. Infaq juga memiliki keutamaan yang besar, yaitu menyuburkan harta, menambah berkah, dan mendapatkan ganti dari Allah SWT.

Cara Bersedekah yang Baik

Bersedekah adalah ibadah yang harus dilakukan dengan cara yang baik, agar mendapatkan pahala yang maksimal dan manfaat yang optimal. Berikut ini adalah beberapa cara bersedekah yang baik, yaitu:
  1. Bersedekah dengan ikhlas, yaitu bersedekah karena semata-mata mengharap ridho dan pahala dari Allah SWT, tanpa mengharap balasan atau pujian dari manusia. Allah SWT berfirman: "Sesungguhnya Kami memberikan kepadamu Al-Kautsar. Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah. Sesungguhnya orang-orang yang membencimu dialah yang terputus." (QS. al-Kautsar: 1-3)
  2. Bersedekah dengan segera, yaitu bersedekah tanpa menunda-nunda atau menunggu waktu yang tepat. Bersedekah dengan segera akan menunjukkan kesungguhan dan kepedulian kita terhadap orang yang membutuhkan. Rasulullah SAW bersabda: "Bersegeralah bersedekah, karena bala bencana tidak pernah mendahului sedekah." (HR. Tirmidzi)
  3. Bersedekah dengan rahasia, yaitu bersedekah tanpa diketahui oleh orang lain, kecuali yang berhak mengetahuinya, seperti orang yang menerima, orang yang membantu, atau orang yang menjadi saksi. Bersedekah dengan rahasia akan menjaga kehormatan si penerima dan menghindari riya. Allah SWT berfirman: "Jika kamu menampakkan sedekah (mu), maka itu adalah baik sekali. Dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka itu lebih baik bagimu. Dan Allah akan menghapuskan sebagian dari kesalahan-kesalahanmu. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan." (QS. al-Baqarah: 271)
  4. Bersedekah dengan senang hati, yaitu bersedekah tanpa merasa berat, terpaksa, atau menyesal. Bersedekah dengan senang hati akan menimbulkan rasa syukur dan bahagia di hati kita, dan juga akan membuat si penerima merasa senang dan berterima kasih. Allah SWT berfirman: "Orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah, kemudian mereka tidak mengiringi apa yang dinafkahkannya itu dengan menyebut-nyebutnya dan dengan menyakiti (perasaan si penerima), mereka memperoleh pahala di sisi Tuhan mereka. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati." (QS. al-Baqarah: 262)
  5. Bersedekah dengan adil, yaitu bersedekah dengan memperhatikan kebutuhan dan keadaan si penerima, serta tidak membeda-bedakan antara yang satu dengan yang lain. Bersedekah dengan adil akan menunjukkan keadilan dan kebijaksanaan kita, dan juga akan mencegah fitnah dan iri hati. Rasulullah SAW bersabda: "Bersedekahlah kepada anak-anakmu dengan adil, dan jika kalian bersedekah kepada salah seorang di antara mereka, maka bersedekahlah kepada yang lainnya." (HR. Bukhari dan Muslim)

Kesimpulan

Bersedekah adalah salah satu ibadah yang sangat dianjurkan dalam Islam, karena memiliki banyak keutamaan dan manfaat, baik di dunia maupun di akhirat. Bersedekah bisa berupa uang, barang, atau hal lain yang bermanfaat, yang diberikan kepada orang yang membutuhkan, dengan memperhatikan prioritas, waktu, dan cara yang baik. Bersedekah harus dilakukan dengan ikhlas, segera, rahasia, senang hati, dan adil, agar mendapatkan pahala yang maksimal dan manfaat yang optimal. Semoga artikel ini bermanfaat dan dapat menambah ilmu dan motivasi kita untuk bersedekah. Aamiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar