Jumat, 16 Februari 2024

Koro Pedang. Manfaat & Cara Budidayanya


Koro pedang atau kacang koro pedang adalah salah satu jenis tanaman dari suku kacang-kacangan yang memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, pangan, dan pertanian. Tanaman ini memiliki nama latin Canavalia ensiformis dan dikenal juga dengan nama lain seperti jack bean, koro bedog, kacang mekah, koro bendo, krandang, dan koang. ¹²

Sejarah Koro Pedang


Koro pedang bukan tanaman asli Indonesia, melainkan berasal dari Amerika Selatan/Tengah dan tumbuh subur di daerah tropis. ³ Telah ditemukan bukti bahwa di Meksiko, tanaman ini dibudidayakan sejak 3000 SM. ⁴ Di Indonesia, tanaman ini terdapat di hutan-hutan di dataran rendah hingga ketinggian 1000 mdpl

Koro pedang memiliki sifat dan kandungan nutrisi yang mirip dengan kedelai, sehingga sering dijadikan sebagai pengganti kedelai dalam pembuatan tempe, tahu, kecap, dan susu nabati. ³ Selain itu, tanaman ini juga menghasilkan pupuk hijau yang dapat meningkatkan kesuburan tanah dan mengendalikan gulma. ⁶

Manfaat Koro Pedang


Koro pedang memiliki banyak manfaat bagi tubuh, antara lain:

  • Menurunkan tekanan darah tinggi atau hipertensi, karena mengandung senyawa alkaloid triptamin dan tannin. 
  • Menurunkan kadar gula darah, karena mengandung senyawa L-Dopa, lesitin, dan tannin. ⁶
  • Menjaga sel darah putih, karena mengandung tembaga yang dapat membantu menghancurkan patogen dan mencegah radikal bebas. ⁶
  • Meningkatkan daya tahan tubuh, karena mengandung vitamin B1, B2, B6, dan B12 yang berperan dalam metabolisme energi dan sistem imun. ⁶
  • Mencegah anemia, karena mengandung zat besi yang berfungsi dalam pembentukan hemoglobin. ⁶

Cara Budidayanya


Budidaya koro pedang cukup mudah, karena tanaman ini dapat beradaptasi dengan baik pada berbagai jenis tanah, termasuk yang kurang subur. Berikut adalah langkah-langkah budidaya koro pedang:

  • Persiapan lahan. Lahan yang baik untuk koro pedang adalah yang memiliki drainase yang baik dan gembur. Lahan dapat digemburkan dengan cara dicangkul atau dibajak, kemudian dibiarkan selama satu minggu. Buatlah bedengan dengan panjang sekitar 3 meter dan lebar 120 cm, dengan saluran drainase selebar 40 cm. ³
  • Pemilihan benih. Benih yang baik untuk koro pedang adalah yang berasal dari polong yang sudah kering dan memiliki kulit biji yang tebal dan kuat. Benih dapat dicuci dan dicampur dengan rhizobium sesuai dosis, lalu dijemur di bawah sinar matahari langsung. ⁷
  • Penanaman. Penanaman koro pedang dapat dilakukan dengan menggunakan tugal dengan kedalaman sekitar 5 cm. Isilah setiap lubang dengan satu biji koro pedang, kemudian tutup lubang dengan tanah tipis dan siram bagian atasnya. Jarak tanam antara lubang adalah 40 x 40 cm. ³
  • Perawatan. Perawatan koro pedang terdiri dari pemupukan dan pemangkasan. Pemupukan dapat dilakukan dengan pupuk organik setelah tanaman berusia sekitar 10 hari. Pastikan bagian tanaman seperti daun, tangkai, dan batang mendapat pupuk secara merata. Pemangkasan dapat dilakukan jika tanaman sudah berumur 1 atau 2 bulan sejak tanam, dengan cara memotong ujung batang yang terlalu panjang. ³
  • Panen. Panen koro pedang dapat dilakukan setelah tanaman berumur 3 atau 4 bulan sejak tanam. Tanda-tanda tanaman siap dipanen adalah polong sudah berwarna cokelat dan biji sudah keras. Panen dapat dilakukan dengan cara memetik polong secara manual atau menggunakan alat pemotong. 

Demikian artikel tentang koro pedang, manfaat, dan cara budidayanya. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan Anda. Terima kasih. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar