Sabtu, 03 Februari 2024

Rahasia & Hikmah dari Isra Mi'raj



Isra Mi'raj adalah peristiwa agung yang dialami oleh Nabi Muhammad SAW pada malam 27 Rajab, ketika beliau diperjalankan oleh Allah SWT dari Masjidil Haram di Mekkah ke Masjidil Aqsha di Palestina (Isra), dan kemudian dinaikkan ke langit sampai ke Sidratul Muntaha (Mi'raj). Dalam perjalanan ini, Nabi Muhammad SAW bertemu dengan para nabi dan rasul terdahulu, melihat berbagai pemandangan luar biasa, dan menerima perintah shalat lima waktu sebagai kewajiban utama umat Islam.

Peristiwa Isra Mi'raj memiliki banyak rahasia dan hikmah yang dapat kita pelajari sebagai umat Islam. Berikut adalah beberapa di antaranya:

1. Tingginya Derajat Kehambaan


Dalam surat Al-Isra ayat 1 yang mengisahkan peristiwa Isra Mi'raj, kata yang digunakan untuk menyebut Nabi Muhammad SAW adalah 'abdun' yang berarti hamba. Ini menunjukkan bahwa hamba yang benar-benar bertakwa kepada Allah SWT mendapat derajat yang sangat luhur di sisi-Nya. Nabi Muhammad SAW adalah hamba yang paling taat, paling tunduk, dan paling dekat dengan Allah SWT. Beliau adalah contoh sempurna bagi kita untuk meneladani sifat kehambaan yang sejati.

2. Pembekalan Dakwah yang Tangguh


Sebelum peristiwa Isra Mi'raj, Nabi Muhammad SAW mengalami banyak ujian dan cobaan dalam berdakwah. Orang-orang yang beliau cintai dan mendukung misi dakwahnya silih berganti meninggal dunia, seperti pamannya Abu Thalib dan istrinya Khadijah. Di sisi lain, penindasan dan penghinaan dari kaum Quraisy semakin hebat. Nabi Muhammad SAW bahkan pernah diusir dan dilempari batu saat berdakwah di kota Thaif.

Allah SWT memberikan peristiwa Isra Mi'raj sebagai pembekalan dakwah yang tangguh bagi Nabi Muhammad SAW. Beliau mendapatkan penghiburan, penghargaan, dan kekuatan dari Allah SWT. Beliau juga mendapatkan wawasan dan ilmu yang luas dari berbagai hal yang beliau lihat dan dengar dalam perjalanan ini. Peristiwa Isra Mi'raj menunjukkan bahwa Allah SWT tidak akan meninggalkan hamba-Nya yang berjuang di jalan-Nya. Allah SWT akan memberikan bantuan dan pertolongan-Nya pada waktu yang tepat.

3. Menyampaikan Kebenaran Meskipun Pahit


Begitu pagi setelah malam Isra Mi'raj, Nabi Muhammad SAW mengabarkan apa yang baru dialaminya kepada penduduk Mekkah. Praktis, banyak orang yang tidak percaya dengan kabar 'tidak masuk akal' ini. Mereka menganggap Nabi Muhammad SAW gila, dusta, atau sihir. Bahkan, Abu Jahal menantang Nabi Muhammad SAW untuk menjelaskan ciri-ciri Masjidil Aqsha, yang belum pernah beliau kunjungi sebelumnya. Dengan bantuan Allah SWT, Nabi Muhammad SAW dapat menjawab tantangan itu dengan benar.

Peristiwa ini mengajarkan kita bahwa kebenaran harus tetap disampaikan, meskipun banyak mendapat penolakan dan ejekan. Nabi Muhammad SAW tidak takut dan tidak ragu untuk menyampaikan risalah yang dibawa-Nya, meskipun harus menghadapi berbagai kesulitan dan bahaya. Beliau adalah teladan bagi kita untuk berani dan istiqamah dalam berdakwah.

4. Syariat Nabi Muhammad SAW Menghapus Syariat Nabi-nabi Terdahulu


Saat peristiwa Isra, Nabi Muhammad SAW menjadi imam shalat bagi para nabi dan rasul terdahulu di Masjidil Aqsha. Ini menunjukkan bahwa mereka tunduk dan mengikuti risalah Nabi Muhammad SAW, sekaligus menjadi isyarat bahwa syariat Nabi Muhammad SAW telah menghapus syariat nabi-nabi sebelumnya. Nabi Muhammad SAW adalah nabi akhir zaman yang membawa syariat sempurna dan universal untuk seluruh umat manusia.

5. Keistimewaan Masjidil Aqsha bagi Umat Islam


Dalam perjalanan Isra, Masjidil Aqsha yang berada di Palestina menjadi tempat tujuan Nabi Muhammad SAW, sebelum akhirnya bertolak ke Sidratul Muntaha. Ini menunjukkan betapa mulianya masjid tersebut bagi umat Islam. Masjidil Aqsha adalah masjid ketiga yang dibangun di muka bumi, setelah Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Masjidil Aqsha juga pernah menjadi kiblat shalat umat Islam, sebelum akhirnya diganti ke Ka'bah. Pahala shalat di Masjidil Aqsha juga 500 kali lipat dibandingkan masjid biasa.

Peristiwa Isra Mi'raj mengingatkan kita akan pentingnya menjaga dan memuliakan Masjidil Aqsha, yang saat ini masih dalam penjajahan dan penistaan oleh Israel. Umat Islam harus bersatu dan berjuang untuk membebaskan Masjidil Aqsha dan Palestina dari cengkeraman zionis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar