Hakekat Rezeki Menurut Islam
Hakekat rezeki yang sebenarnya adalah apa yang kita konsumsi dan manfaatkan secara langsung dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan harta yang kita kumpulkan belum tentu menjadi bagian dari rezeki kita.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengingatkan dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Syakhir radhiyallahu ‘anhu:
“Manusia sering berkata, ‘Hartaku... Hartaku...’ Padahal, wahai anak Adam, harta milikmu yang sebenarnya hanyalah apa yang kamu makan hingga habis, apa yang kamu pakai hingga rusak, dan apa yang kamu sedekahkan sehingga menjadi bekalmu di akhirat.”
(HR. Ahmad 16305, Muslim 7609, dan lainnya).
Hadis ini mengajarkan bahwa sebanyak apa pun harta yang kita miliki, pada akhirnya hanya yang benar-benar kita manfaatkan yang menjadi rezeki kita.
Misalnya:
- Orang yang memiliki 1 ton beras hanya akan makan sepiring saja.
- Orang yang memiliki 100 mobil hanya dapat menggunakan satu mobil dalam satu waktu.
- Orang yang memiliki 100 rumah hanya akan tinggal di satu ruangan saja.
Sebaliknya, semua yang kita kumpulkan dan tidak dimanfaatkan akan menjadi beban tanggung jawab yang kelak dihisab oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.
📌 Oleh karena itu, mari kita fokus pada harta yang bermanfaat dan senantiasa bersyukur serta bersedekah, agar menjadi bekal terbaik di akhirat.
Luar biasa ya, ternyata rezeki yang sesungguhnya bukan tentang seberapa banyak yang kita miliki, tapi seberapa bermanfaat yang kita gunakan. Bikin berpikir ulang tentang apa yang benar-benar penting dalam hidup ini.
BalasHapusMenurut kalian, bagaimana cara terbaik untuk memanfaatkan rezeki agar lebih berkah? Yuk diskusikan di kolom komentar! Oh ya, jangan lewatkan produk menarik di bawah ini yang bisa membantu kita memahami lebih dalam tentang keberkahan rezeki. Klik gambarnya untuk tahu lebih lanjut!